I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, 16 Februari 2012

iklim kerja

Menurut Suma’mur PK (1996: 84) iklim kerja adalah
kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan
gerakan dan suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor tersebut bila
dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh dapat disebut
dengan tekanan panas. Indeks tekanan panas disuatu
lingkungan kerja adalah perpaduan antara suhu udara,
kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan panas
metabolisme sebagai hasil aktivitas seseorang.
Suhu Kering (Dry bulb temperature) adalah suhu yang
ditunjukkan oleh termometer suhu kering. Suhu basah alami
(Natural Wet bulb temperature) adalah suhu yang ditunjukkan
termomoter suhu basah. Suhu bola (Globe Temperature) adalah
suhu yang ditunjukkan oleh temperatur bola. (Hiperkes, 2005)
Suhu tubuh manusia dapat dipertahankan secara
menetap oleh suatu sistem pengatur suhu (Thermoregulatory
system). Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan diantara
panas yang dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dengan
lingkungan sekitar. Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa
produktivias kerja manusia akan mencapai tingkat yang paling
tinggi pada temperatur sekitar 24 derajat Celsius sampai 27
derajat Celsius (Sritomo Wigjosoebrata, 2003).

Iklim Kerja Panas

Iklim kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan
kerja yang dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban,
suhu udara, suhu radiasi dan sinar matahari (AM.Sugeng Budiono,
2003: 37). Panas sebenarnya merupakan energi kinetik gerak
molekul yang secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh
sebagai hasil samping metabolisme dan panas tubuh yang
dikeluarkan kelingkungan sekitar. Agar tetap seimbang antara
pengeluaran dan pembentukan panas maka tubuh
mengadakan usaha pertukaran panas dari tubuh kelingkungan
sekitar melalui kulit dengan cara konduksi, konveksi, radiasi dan
evaporasi (Suma’mur PK, 1996: 82).
(1) Konduksi, merupakan pertukaran diantara tubuh dan bendabenda
sekitar dengan melalui sentuhan atau kontak. Konduksi
akan menghilangkan panas dari tubuh apabila benda-benda
sekitar lebih dingin suhunya, dan akan menambah panas
kepada tubuh apabila benda-benda sekitar lebih panas dari
tubuh manusia.

(2) Konveksi, adalah petukaran panas dari badan dengan
lingkungan melalui kontak udara dengan tubuh. Pada proses
ini pembuangan panas terbawa oleh udara sekitar tubuh.
(3) Radiasi, merupakan tenaga dari gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang lebih panjang dari sinar
matahari.
(4) Evaporasi, adalah keringat yang keluar melalui kulit akan
cepat menguap bila udara diluar badan kering dan terdapat
aliran angin sehingga terjadi pelepasan panas dipermukan
kulit, maka cepat terjadi penguapan yang akhirnya suhu
badan bisa menurun. Terhadap paparan cuaca kerja panas,
secara fisiologis tubuh akan berusaha menghadapinya
dengan maksimal, dan bila usaha tersebut tidak berhasil akan
timbul efek yang membahayakan. Karena kegagalan tubuh
dalam menyesuaikan dengan lingkungan panas maka timbul
keluhan-keluhan seperti kelelahan, heat Cramps, Heat
exhaustion, dan Heat stroke.
1. Kelelahan
Orang bekerja maksimal 40 jam/minggu atau 8 jam
sehari. Setelah 4 jam kerja seseorang harus istirahat, karena
terjadi penurunan kadar gula dalam darah. Tenaga kerja akan
merasa cepat lelah karena pengaruh lingkungan kerja yang
tidak nyaman akibat tekanan panas.
2. Heat cramps, dapat terjadi sebagai akibat bertambahnya keringat
yang menyebabkan hilangnya garam natrium dari dalam tubuh,
sehingga bisa menyebabkan kejang otot, lemah dan pingsan
3. Heat exhaustion,
biasanya terjadi karena cuaca yang sangat panas
terutama bagi mereka yang belum beradaptasi tehadap udara
panas. Penderita biasanya keluar keringat banyak tetapi suhu
badan normal atau subnormal, tekanan darah menurun, denyut
nadi lebih cepat.
4. Heat stroke,
terjadi karena pengaruh suhu panas yang sangat hebat,
sehingga suhu badan naik, kulit kering dan panas (AM Sugeng
Budiono, 2003: 37).